Kota Baubau, NUQTA NEWS - Sekretaris Karaengta Kota Baubau Menikmati secangkir kopi di warkop Kantin Pusat Kota (KPK) Kota Baubau dijamin tak menguras isi dompet. Pengunjung cukup merogoh kocek Rp 15 ribu/gelas untuk dapat mencicipi nikmatnya Kopi KPK.
Acap kali berada di Kota Baubau Asbar Bilu senantiasa menyempatkan waktu menikmati Kopi KPK Baubau pahit tapi bisa dinikmati begitulah rasa penikmat Kopi berkata.
Kenikmatan minum kopi di warkop KPK Baubau bagi penikmatnya memang bisa menghadirkan sensasi tiada terkira.
Hidup ini seperti secangkir kopi di mana pahit dan manis bertemu dalam kehangatan, Hidup itu ibarat minum kopi, kadang rasanya pahit, tapi itu yang membuat mata terang melihat.
Secangkir kopi lebih jujur darimu. Ia pahit tanpa meyembunyikan pahitnya. Ia hitam tanpa malu mengakui warnanya
Menyeruput kopi di warkop KPK tidak lah sama rasanya dengan minum di rumah. Ada suasana berbeda yang bisa dirasakan. Warkop menghadirkan nuansa dan iklim yang berbeda, karena mampu memberikan warna dan menghadirkan persaudaraan, saling mengenal, dapat berinteraksi, dan juga menjadi baik karena ada tren positif yaitu silaturahmi.
Setiap kerumunan di warung kopi itu ada banyak cerita, ada banyak pelangi, atau bahkan harta karun yang terungkap. Mereka para penikmat kopi saling berdiskusi untuk satu visi dan misi diselingi manis pahitnya secangkir kopi yang menghias setiap meja di warkop KPK.
Pemandangan lain di Warkop bisa kita lihat ada yang main catur, ada yang main Game, ada yang berdiskusi sesuai tema diskusi masing-masing pengunjung, Aspirasi bisa terlahir di Warkop. Ujar Asbar
Pengunjung warkop lain, Wahyu Naba juga begitu. Bagi Wahyu Naba tidak ke warkop barang sehari saja seperti ada 'sesuatu yang hilang'. Karena itu dia setiap hari hampir bisa dipastikan meluangkan waktu untuk minum-minum di warkop.
"Rasanya lain saja Daeng kalau tidak ke warkop, ada yang aneh, jadi ya walaupun sebentar tetap luangkan waktu ke warkop," ujar Wahyu Naba.
Bisa jadi apa yang tadi diungkapkan Wahyu menggambarkan sebagian besar warga Kota Baubau.
Dan menjadi sebuah inspiratif manakala perbedaan dan keragaman ini yang telah terkontaminasi perlu media ngopi bareng sebagai ruang pemersatu Masyarakat Kota Baubau. Tutup Wahyu Naba (Azzahra)
0 komentar:
Posting Komentar